Berita STIKMK

https://stikes-muhammadiyahku.ac.id/storage/photos/1/11.jpg

Kuningan - Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan, STIKes Muhammadiyah Kuningan (STIKMK) menggelar penguatan dosen dan tenaga kependidikan, Selasa (11/06/2024). Penguatan dengan tema “Pentingnya membangun organisasi bagi transformasi berkelanjutan” disampaikan langsung oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat, Dr. Iu Rusliana, MSi., di Ruang Rapat STIKMK. Pada acara itu, turut hadir Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kuningan.

Dalam sambutannya, Ketua STIKMK apt. Wawang Anwarudin, M.Sc. menyampaikan bahwa agenda penguatan ini sebagai momentum yang baik bagi STIKMK dengan kehadirannya sekretaris umum PWM Jawa Barat.

”Tujuan diadakan penguatan ini agar kita tetap harus memberikan kontribusi, kolaborasi dan bergandengan dangan sehingga dapat memberikan kepada Universitas Muhammadiyah kedepan,” tuturnya.

Sementara itu, PD Muhammadiyah Kuningan Ust. Dadan Rohmatun Ramdan, Lc. menyambut baik dengan acara yang diselenggarakan oleh kampus STIKMK. Penguatan ini sebagai bentuk pemberian nutrisi untuk tubuh, akal dan hati Dosen dan tenaga kependidikan STIKMK.

”Yang membutuhkan nutrisi bukan hanya tubuh saja. Melainkan akal dan hati kita juga butuh nutrisi. Sehatnya akal dan hati kita, maka akan sehat pula tindakan kita. Salah satu nutrisi yang paling urgent saat ini yaitu pembinaan,” terang anggota BPH STIKMK itu.

Dalam penyampaian materinya, Sekretaris PWM Jawa Barat Dr. Iu Rusliana, M.Si., menjelaskan bahwa dunia ini akan selalu berubah. Interaksi manusia atau migrasi tidak bisa dibatasi sehingga akan mempengaruhi terhadap budaya organisasi dan transformasi.

”Budaya organisasi dapat berupa sesuatu yang nampak diucapkan, tulisan, artefak, seperangkat nilai yang berada di masing-masing anggota organisasi atau yang organisasi itu dideklarasikan,” jelas Dosen Filsafat UIN Bandung itu.

Menurut John Kotter dalam bukunya, terdapat 8 perubahan dalam organisasi. Pertama, ciptakan rasa kemendesakan atau urgency. Kemudian kedua, bentuk koalisi pendukung perubahan. Dan ketiga, buat visi dan strategi perubahan.

”Kemudian yang keempat, komunikasikan visi perubahan. Dilanjutkan dengan memberdayakan anggota untuk melakukan tindakan perubahan.  Dan Keenam yaitu mencapai kemenangan-kemanangan jangka pendek,” paparnya.

Poin ketujuh, lanjutnya, bagaimana mengkonsolidasikan hasil perubahan yang telah dicapai dan melanjutkan perubahan-perubahan berikutnya. Dan poin delapan bagaimana mengkokohkan pendekatan baru yang telah dicapai kedalam budaya organisasi.